Well hay!!! Hari kedua gue di Nusa Tenggara Timur dimulai dengan morning callย pada jam 03.00 AM, itu langit masih gelap, orang yang di pagi itu sama sekali engga ada kepentingan pasti masih pada enak molor plus ngorok di kasur masing โ masing. Pengenya sih lanjut tidur tapi apa daya Heyho Traveler pagi itu harus bangun untuk prepare berangkat ke Pulau Flores.
Ini matahari baru terbit, waktu itu gue ikut penerbangan jam 6 menuju ke Ruteng, tuh liat pesawatnya kecil banget kan
Bli Heyho Traveler itu siapa sih?
Heyho Traveler itu adalah species traveler langka yang jumlahnya cuman satu doang di bumi,mirip โ mirip moluska bersayap sembilan, seonggok omnivora yang harusย fokus kalau lagi boker dan menulis, and he always wish if one day he can do both of those important things at the same time. Yap that is me!!! Di hari kedua,agenda gue bersama Sobat Air Ades lainya adalah mengunjungi 2 desa di Pulau Flores untuk melakukan kegiatan konservasi air yang merupakan salah satu program inti dari event Ades Conservacation.
Pulau Flores masih menjadi bagian dari Provinsi Nusa Tenggara Timur, kedua desa tadi, yaitu Desa Deno,Bea Muring dan juga Desa Leong,Nteweng sama โ sama terletak di Kabupaten Manggarai Timur.Menuju ke daerah ini sebenarnya membutuhkan perjalanan yang lumayan panjang, waktu itu gue terbang dari Bandara Eltari menuju Bandara Frans Sales Lega,Ruteng,Kabupaten Manggarai,Flores dengan waktu tempuh sekitar 1ย jam.
Tiba di Bandara Frans Sales Lega di Pulau Flores, Disini ada Taumy : www.talif.id, ada belin dari Team Ades, ada Mak Evrina : evrinasp.com dan juga Haris dari Lombok,serta ada Made dari Klungkung.
Bli lu terbang pake pesawat?
Ya iyalah cuy,masa pake burung raksasa yang biasanya nongol di Indosyair,uwehehe. Setelah gue touched down di Bandara Frans Sales Lega masih membutuhkan sekitar 3 jam lagi perjalanan darat untuk menuju ke Desa Deno,Manggarai timur, destinasi pertama kami di Pulau Flores.Sama halnya dengan typical kebanyakan jalan raya di NTT, jalan menuju ke Desa Deno juga lumayan mengocok perut,karena aspalnya sudah mulai pecah โ pecah, sma kaya bibir gue pas lagi panas dalam.hmmm ini lagi lagi pemerintah pada kemana ya? Sesampainya di Desa Deno, tebak apa yang terjadi cuy?
Setibanya di Desa Deno kegiatan konservasi yang awalnya menjadi agenda utama kami harus dipending dulu, karena gue dan team disambut dengan meriah oleh warga setempat. Sambutan hangat yang sebelumnya engga pernah gue rasain di daerah manapun.Mereka menyambut kami secara traditional, semua warga desa pada hadir cuy, mulai dari anak โ anak, remaja, dan bahkan yang sudah tua pun ikut hadir dalam penyambutan itu.Kalo kata gue Desa Deno itu super kece dah!!! Satu hal yang menarik perhatian gue waktu sambutan lagi berlangsung, yaitu sebuah tarian yang sebelumnya engga pernah gue liat, yaitu Tarian Caci.
Tari Caci merupakan tarian khas Suku Manggarai di Pulau Flores. Manggarai sendiri juga merupakan nama Kabupaten yang sudah menglamai pemekaran menjadi Kabupaten Manggarai, Kabupaten Manggarai Timur, dan juga Kabupaten Manggarai Barat. Dari gerakan yang ditarikan oleh para penari, gue bisa tau kalau tari ini sebenarnya merupakan tarian perang yang memang biasanya tari โ tarian semacam ini dimiliki oleh hampir setiap suku yang ada di Indonesia.
TARI CACI TANPA MAKI
Tari caci biasanya akan dilakukan oleh sekelompok pria yang nantinya kelompok tersebut akan di bagi dua dan masing โ masing anggota kelompoknya akan dipertandingkan satu lawan satu. Alat yang dibutuhkan dalam tarian tersebut adalah Prisai dan Juga Pecut Manja seperti apa yang gue tulis di judul tulisan ini, uwehehe.
Bli kenapa sih lu bilangnya Tarian Pecut Manja? Awas lu di kroyok suku manggarai baru nyahokโฆ
Emang lu kira orang โ orang manggarai kaya supporter bola kemarin yang bisanya main kroyokan doang? Orang manggarai itu punya jiwa ksatria cuy engga level main kroyokan.Wew gue lupa jelasin soal hal yang satu ini, okeh jadi ceritanya gini, setelah gue selesai nonton Tari Caci,gue kan live in nih selama 3 hari 2 malam di Desa Deno yang nantinya bakalan gue tulis juga di travel blog ini, jadi lu harus tetep pentengin blog gue yang engga berguna ini,okay. Lanjut, selama live in di Desa Deno, gue banyak ngobrol dengan warga setempat, salah satu topik obrolan gue waktu itu adalah tentang Tarian Caci, kata kaka Jeffry seorang driver yang sering nongkrong sama gue selama live in,sebelum seseorang menarikan Tari Caci, mereka biasanya akan meminum minuman khusus yang udah dikasi ramuan dan mantra cuy. Jadi setelah minum, efek yang ditimbulkan dari minuman tersebut adalah, adrenalin dari sang penari meningkat drastis, selain itu kata si kaka pada saat kena pecut dan setelah selesai menarikan tarian ini, badan sang penari itu rasanya geli โ geli manja gitu cuy, jadi bukan rasa sakit yang dirasakan, melainkan sensasi geli yang malah mereka rasakan. Naa itu kenapa judul tulisanya jadi absurd gini, uwehehe. Keren ya kena pecut bisa berasa geli geli gitu, kalau ada yang jual ramuan tadi di indoseptember gue borong semua dah wkwkwkwk.
Selfie dulu sama bapa penari caci tanpa maki
Satu hal lagi, sebeleum tari caci dipertandingkan, pertunjukan akan diawali oleh tarian Tandak atau Tari Danding Manggarai, tarian ini akan di tarikan oleh kaum remaja laki โ laki dan juga perempuan, biasanya kaka โ kaka yang menarikan tarian ini terutama yang perempuan, itu pada manis semua cuy senyumnya, behh mantaf dah,uwehehe. Tarian ini ditarikan sebagai pembuka dan juga untuk menambah keseruan pada saat penyambutan tamu penting, setelah tarian ini selesai, barulah atraksi tarian caci dimulai.Tari Caci berkembang menjadi tarian tradisional yang sangat terkenal di kalangan Suku Manggarai,Flores.Biasanya tarian ini akan ditarikan pada saat musim panen tiba, pada saat perayaan tahun baru, dan juga penyambutan tamu penting.
Tari Tandak, tari pembuka untuk mengawali pertunjukan tari caci
Well, after all gue bisa ambil kesimpulan,ternyata bukan cuman di Bali doang yang kaya akan budaya serta adat istiadat, di Nusa Tenggara Timur juga ternyata engga kalah loh budaya dan adatnya. Sebenarnya masih banyak tarian tradisional yang dimiliki saudara โ saudara kita di NTT yang bisa menyaingi keunikan tarian โ tarian tradisional lainya yang ada di Indonesia, milenials main ke mall dan fancy cafenya di pending dulu ya, yuk kita coba explore keunikan dalam keberagaman negeri nusantara ini dan sebarkan semua keindahan yang kalian saksikan agar dunia melihat. Gue Aditya, until nextime, see ya!!!
Follow me on:
Instagram : heyho_traveler |Twitter : @Heyho_Traveler
Reach Me Through :
Email : [email protected] |Text/Phone : 082247986577
Donโt forget to like my Fans Page on Facebook : Heyho Traveler